Sistem kekebalan melindungi tubuh anak dari penyerang luar termasuk kuman dan racun. Pada dasarnya, sistem imun merupakan sistem perlindungan yang ada di dalam tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari berbagai organ, sel, dan protein yang bekerja sama dalam menjaga tubuh dari serangan patogen/serangan luar tubuh. Ada 2 jenis sistem daya tahan tubuh pada anak.
- Sistem kekebalan alamiah/innate
Sistem kekebalan alamiah didapat secara bawaan sejak dilahirkan. Ini adalah sistem daya tahan tubuh yang merespon secara cepat dan tidak spesifik. Ini adalah sistem pertama yang merespon saat tubuh terpapar dan/atau racun. Sistem innate atau kekebalan alamiah terdiri dari pembatas fisik untuk membantu melindungi tubuh si Kecil (Kulit, selaput lendir di saluran pernapasan, dan pencernaan, serta kornea mata). - Sistem kekebalan adaptif
Sistem ini didapatkan setelah badan terpapar dan/atau racun atau setelah imunisasi/vaksinasi. Sistem kekebalan ini membuat antibodi untuk melindungi tubuh dari racun. Antibodi ini akan menetap di tubuh anak dan dapat melindungi anak untuk jangka waktu yang cukup lama dari infeksi berikutnya dari dan/atau racun yang sama.
Daya tahan tubuh anak dapat dipupuk sejak 1000 hari pertama kehidupan dengan mencukupi gizinya. Masa yang disebut periode emas ini adalah masa di kehamilan seorang wanita dan ulang tahun kedua anak. Masa ini memberikan dasar untuk kesehatan seumur hidup. Ini adalah saat ketika lingkungan luar anak mulai dari makanan yang anak makan hingga paparan anak terhadap stres dan kesulitan membentuk kesehatan masa depan anak dengan cara yang ampuh.
Kondisi pandemi COVID-19 dan cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu faktor penyebab daya tahan tubuh anak menurun. Apalagi, sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna membuatnya rentan terjangkit penyakit. Melansir Merdeka.com, sistem kekebalan tubuh anak belum mengenal agen penyebab penyakit dan setiap infeksi adalah hal baru sehingga tubuh lebih rentan, berujung pada terjadinya gangguan di pencernaan dan pernapasan. Penyakit umum pada anak selama cuaca ekstrem adalah diare. Musim pancaroba juga bisa menimbulkan alergi pada anak, yang ditandai dengan pilek, bersin, hidung tersumbat dan hidung gatal.
Curcuma Plus Honey Vit sebagai Penjaga Daya Tahan Tubuh Anak
Menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembaban perlu dilakukan. Selanjutnya, mengajak anak rutin berolahraga. Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Tidur yang cukup pun krusial untuk anak. Sebab, jam tidur anak dapat mempengaruhi metabolisme. Maka dari itu, pastikan anak tidur siang satu hingga dua jam, itu akan membantu metabolisme membangun sistem kekebalan tubuhnya.
Lalu, untuk membentuk sistem imun yang kuat, anak-anak membutuhkan kecukupan gizi dan nutrisi seimbang. Dalam hal ini, sebuah studi menunjukkan bahwa madu sangat populer dalam dunia kesehatan. Manfaat madu dalam dunia kesehatan didapat dari kandungan nutrisinya. Dalam 100 gram madu terdapat beragam nutrisi, termasuk 0,3 gram protein, 79,5 gram karbohidrat, 0,2 gram serat, 5 mg kalsium, 16 mg fosfor, 0,9 mg besi, 6 mg natrium, 26,9 mg kalium, 0,04 mg tembaga, 0,2 mg seng, 0,04 mg vitamin B2, 0,1 mg vitamin B3 dan 4 mg vitamin C.
Perlu Mama ketahui, anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi, membuahkan emosi yang lebih stabil, memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik, dan menghindarkan anak dari alergi. Karena itu, berikan si Kecil multivitamin Curcuma Plus Honey Vit setiap hari. Curcuma Plus Honey Vit merupakan madu multivitamin anak dengan kandungan madu alami yang dipercaya untuk menjaga daya tahan tubuh, serta diperkuat dengan tambahan kandungan lainnya, seperti vitamin C, sari kurma, dan temulawak organik. Selain menjaga daya tahan tubuh, Curcuma Plus Honey Vit dilengkapi juga dengan minyak ikan kod yang baik untuk perkembangan otak anak. Jadi, dengan memberikan anak Curcuma Plus Honey Vit, daya tahan tubuh anak bisa terjaga dan perkembangan otaknya pun meningkat.
